Sebelum memberikan ulasan, supaya tidak ambigu dan menimbulkan kebingungan (karena udah lama banget nggak nulis blog), saya mau bercerita sedikit tentang project yang dipercayakan kepada saya sejak pertengahan tahun 2017 lalu.
Jadi, project ini datang dari sebuah perusahaan tempat saya bekerja dahulu. Saya sempat bekerja di sana sebagai content writer. Lalu setelah kontrak berakhir, saya juga direkomendasikan dan ‘disalurkan’ oleh perusahaan tersebut untuk terlibat dalam tim copywriting di BukaLapak. Singkat cerita, beberapa orang penting di sana menghubungi saya kembali dan menyatakan keinginannya untuk membuat sebuah aplikasi baca novel online yang menyenangkan. Berhubung saya adalah salah satu orang yang mereka kenal yang sedikit memahami seluk-beluk literasi dan industri penerbitan buku di Indonesia, saya kemudian dipercaya mengerjakan project tersebut.
Proses sampai lahirnya Cabaca.id pun tidak sebentar. Saya harus mengonsep banyak hal, mulai dari nama (yang berteman dengan saya di Facebook tentu tahu kegalauan saya dalam hal yang satu ini), logo, business plan, melobi penulis yang saya kenal, rekrut tim, sampai mau gak mau belajar banyak hal tentang dunia digital (web dan aplikasi). Sampai sekarang pun PR saya masih banyak.
Setelah melalui trial error berkali-kali, tepat pada 31 Oktober 2017, aplikasi Cabaca pun rilis di Play Store. Masih dalam versi Beta sih dan masih banyak pula yang harus dikembangkan. Tapi semoga dengan seiring berjalannya waktu dan banyaknya masukan, aplikasi tersebut bisa jadi lebih baik.
Cabaca.id ini diharapkan dapat menjadi aplikasi baca sekaligus online publishing platform di Indonesia yang mudah dan menyenangkan. Pembaca bisa diuntungkan sebab mereka bisa baca 3 bab pertama gratis sebelum memutuskan membeli bab-bab dari novel Indonesia mana saja yang mereka sukai. Penulis juga tetap bisa berkarya dan berpenghasilan.
Novel Partner in Crime karya Indah Nur Wakhid
Saya senang sekali ketika tahu bahwa di Cabaca.id ada banyak genre yang terakomodasi, mulai dari romance, komedi, horor, action, bahkan fantasi. Sebagai pembaca, tentu saya mikir, kapan lagi bisa baca novel gratis tanpa terbatas genre? Lebih bahagia lagi, pas klik tab search dan klik genre action, saya bisa menemukan ada novel dengan genre/subgenre di situ!
Pas baca sinopsisnya, oke saya tahu bahwa novel Partner in Crime karya Indah Nur Wakhid ini cerita romance sebenernya. Berkisah tentang Rini yang sudah lama memendam rasa terhadap Damar. Pucuk dicinta ulam pun tiba, perasaan Rini ini ‘berjabatan tangan’ dengan perjodohan misterius yang dirancang oleh orang tua kedua belah pihak. Lalu… ya gitu deh (saya takut spoiler lebih jauh karena saya sudah baca cerita lengkapnya sebenarnya hehehe).
Pada bab 1, adegan dibuka di sebuah laboratorium misterius. Kalau menurut deskripsinya sih: Hanya diketahui oleh segelintir orang yang berkepentingan, dihuni oleh ilmuwan paling jenius yang dilindungi agen khusus federal. Rupa-rupanya, di tempat itu ada karakter bernama Renee (dari namanya saja saya sudah tahu kalau ini adalah Rini yang sama, yang tersebut dalam sinopsis) yang sedang melakukan pencurian data. Yang saya bayangkan di bab awal sih, Rini mungkin seorang agen. Doi tinggal jauh dari orang tua, meninggalkan bangku kuliah, lalu menjadi agen ala-ala Mbak Angelina Jolie.
Berhubung penasaran, saya jadi baca bab 2. Di bab ini terjelaskan sudah apa yang sedang dilakukan Renee. Dia sedang mengintai Stanislav, bosnya sendiri. Kecurigaan saya bertambah. Jadi, si Renee ini mau ngapain sebenarnya? Apa motifnya?
Lalu saya baca deh bab 3-nya, mumpung masih bisa baca novel free, hehe. Dari bab ini saya menangkap Renee sedang melakukan misi ganda. Padahal, sebenar-benarnya dia sedang melakukan misi yang diberikan ayahnya. Sialnya, dia ketahuan oleh Stanislav. Adegan layaknya film laga muncul dan cerita menjadi makin seru. Tidak disangka, situasi berbalik. Kini gantian Renee yang menguasai Stanislav.
Keindahan Aksi dan Dialog dalam Novel Partner in Crime di Cabaca.id
Saya cukup terpukau dengan cara Indah Nur Wakhid menggambarkan beberapa adegan yang biasanya hanya ditemukan dalam film action. Nggak mudah lho bikin deskripsi adegan pengintaian, kejar-kejaran, dan sebagainya. Seorang penulis bahkan harus melakukan banyak riset, mulai dari deskripsi tempat dan culture yang ada dalam cerita, bahkan sampai riset tentang alat, senjata, atau kendaraan apa saja yang biasanya digunakan seorang agen.
Tak hanya narasi, Indah Nur Wakhid juga mendukung novel Partner in Crime ini dengan dialog-dialog yang saya rasa memang terpilih. Ditulis bukan untuk sekadar basa-basi dan memperpanjang halaman, tetapi juga untuk membangun suasana intens yang ada dalam cerita. Beberapa dialog memang mungkin bikin kening berkerut karena kepala kita jadi penuh pertanyaan. Tetapi hal itulah yang kemudian memancing kita untuk membaca bab selanjutnya lagi dan lagi.
Sayangnya nih, kenapa sampai bab 3, karakter Damar belum juga muncul? WHY?! Padahal saya menanti-nantikannya. Kalau begini, saya malah bisa jadi jatuh cinta dengan karakter Stanislav. Bahkan jadi lupa kalau mungkin ada karakter pria lain yang sebenarnya mungkin sangat didambakan Rini/Renee.
Di luar semua itu, sama seperti karya Indah Nur Wakhid yang pernah saya baca sebelumnya (favorit saya sih, Love Me Love Me Not), novel ini amat layak baca dan diikuti di Cabaca.id.
Selain novel Partner in Crime, ada banyak novel gratis yang bisa kita baca di Cabaca.id. Kalau mau baca kelanjutannya, kamu cukup beli Paket Kerang. Ambil yang paket yang murah meriah dulu lah. Oya, selain baca gratis via web, saya sarankan sebaiknya kamu membaca novel Cabaca via aplikasinya saja supaya lebih praktis. Silakan bisa diunduh di sini.
Akhir kata, selamat membaca! Selamat larut dalam dinamika baru di industri cerita!
**Pernah di-post di asya-azalea.tumblr.com pada January 13th, 2018, 2013 5:46am dan dipindahkan ke blog ini.
0 Komentar